By Lisa Nuryanti
Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Tapi yang penting adalah apakah setelah melakukan kesalahan dia menyadarinya lalu merubah sikapnya yang salah dan menjadi lebih baik. Ruli bekerja di sebuah perusahaan yang sedang mengalami krisis. Pabrik yang biasa beroperasi penuh kini hanya beroperasi dua hari dalam seminggu. Bisa dibayangkan betapa sulitnya keadaan tersebut. Tapi anehnya Ruli justeru menuntut macam-macam dari perusahaan. Sampai-sampai bagian SDM memanggilnya dan berusaha menjelaskan keadaan perusahaan. Tapi Ruli tetap merasa tidak puas.Yang menjadi masalah adalah Ruli bekerja di bagian sales atau bagian penjualan. Sudah beberapa bulan Ruli gagal menjual produk perusahaan sehingga target penjualan tidak tercapai. Selama ini hasil penjualan Ruli juga tidak bagus, hanya kadang-kadang ada penjualan juga. Yah, kira-kira dua atau tiga bulan sekali.Kebetulan Marketing Managernya sedang cuti melahirkan, sehingga tidak ada yang mengontrol Ruli. Tapi Ruli masih tidak merasakan adanya kesalahan dalam bekerja. Dia hanya menganggur, ngobrol, atau mengunjungi meja kerja teman lain untuk ngobrol.Berbeda dengan Teny. Dia juga satu tim dengan Ruli. Dulu mereka memang agak santai. Tapi sikap Teny kini bertolak belakang. Melihat keadaan penjualan yang sangat jelek, Teny justeru semakin rajin bekerja. Dia rajin menelepon dan melakukan follow up terhadap semua kliennya. Memang kelihatannya sia-sia, namun ternyata setelah sebulan lebih dia berusaha, mulai ada penjualan lagi. Hasilnya mulai terlihat.Selama ini Ruli berpikir bahwa percuma berusaha karena dunia sedang dilanda krisis. Jadi untuk berusahapun dia sudah malas. Ruli merasa sulit. Ruli sudah kalah sebelum mulai berperang.Berbeda dengan Teny, dia tidak peduli krisis. Dia maju terus. Buktinya, usahanya membawa hasil. Klien yang selama ini belum pernah membeli, tiba-tiba mulai melakukan pembelian. Sepertinya tidak mungkin. Tapi memang sungguh-sungguh terjadi.Melihat itu, Ruli bukan berubah. Dia malah iri terhadap Teny yang berhasil. Malah Ruli menunjukkan sikap menjauh dari Teny. Aneh. Melihat hal positif, malah dia menjauh dan menolak untuk berubah menjadi lebih baik. Padahal ada contoh bukti nyata yang memastikan bahwa apabila dia melakukan hal yang sama, maka usahanya tidak akan sia-sia.Orang yang mau berusaha, merubah sikapnya yang salah dan tidak kenal menyerah, pasti akan merasakan hasilnya.
"Always try to do better, the results will be better!"(Lisa Nuryanti).
Header Background

Header Background Image. Ideal width 1600px with.
Showing posts with label Self Development. Show all posts
Showing posts with label Self Development. Show all posts
Friday, April 17, 2009
Tuesday, January 20, 2009
Introspeksi diri
By Lisa Nuryanti
Introspeksi diri? Sudah sering dengar deh. Kayanya biasa aja. Ga ada sesuatu yang baru. Ani baru saja dimarahi oleh atasannya. Marahnya sih ga seberapa. Ga pake teriak-teriak atau kata-kata keras dan kasar. Tapi tetap saja marah. Masalahnya apa? Salah Ani sendiri juga sih. Berbulan-bulan ini Ani ada masalah pribadi, jadinya kerja ya ga bisa fokus. Akibatnya penjualannya menurun drastis. Ya, jelas dong kalau atasan marah.
Tapi Ani jadi sakit hati. Dia tersinggung lah. Kok dimarahi. Biasanya bos ga marah, kok sekarang marah. Dia lupa bahwa seharusnya dia bersyukur selama ini atasannya tidak marah, dan baru marah sekarang. Coba kalau dapat atasan lain atau bekerja di perusahaan lain. Dari dulu dia sudah dimarahi terus menerus. Malah, jangan-jangan sudah dipecat.
Introspeksi diri?
Sebetulnya tidak sulit. Yang penting berpikir logis dan tidak emosional. Tapi ada yang bilang:"Saya emang emosional kok. Ga bisa logis." Ya sudah. Silahkan teruskan emosional sampai suatu saat dia akan terpaksa atau dipaksa untuk introspeksi diri juga.
Kalau kita tidak mau merubah sikap negatif, sebenarnya itu hanya menunda. Suatu hari kita mau tidak mau harus berubah. Dan mungkin akibatnya sudah semakin parah. Seperti orang yang mau berhenti dari narkoba. Kalau menunggu sampai benar-benar kecanduan, semakin berat untuk berubah. Bahkan mungkin terlambat. Tapi kalau masih baru dan segera berhenti menggunakan narkoba, maka akan lebih mudah dilakukan.
Introspeksi diri?
Lakukanlah sekarang. Jangan menunggu kesalahan kita menumpuk.
Introspeksi diri. Apaan sih?
Sadari kesalahan kita, lalu rubah menjadi yang lebih baik. Jangan menghindar. Jangan lari. Cukup mulai dengan kemauan untuk berubah!
"Change! If you run away, you only make it worse!" (Lisa Nuryanti)
Introspeksi diri? Sudah sering dengar deh. Kayanya biasa aja. Ga ada sesuatu yang baru. Ani baru saja dimarahi oleh atasannya. Marahnya sih ga seberapa. Ga pake teriak-teriak atau kata-kata keras dan kasar. Tapi tetap saja marah. Masalahnya apa? Salah Ani sendiri juga sih. Berbulan-bulan ini Ani ada masalah pribadi, jadinya kerja ya ga bisa fokus. Akibatnya penjualannya menurun drastis. Ya, jelas dong kalau atasan marah.
Tapi Ani jadi sakit hati. Dia tersinggung lah. Kok dimarahi. Biasanya bos ga marah, kok sekarang marah. Dia lupa bahwa seharusnya dia bersyukur selama ini atasannya tidak marah, dan baru marah sekarang. Coba kalau dapat atasan lain atau bekerja di perusahaan lain. Dari dulu dia sudah dimarahi terus menerus. Malah, jangan-jangan sudah dipecat.
Introspeksi diri?
Sebetulnya tidak sulit. Yang penting berpikir logis dan tidak emosional. Tapi ada yang bilang:"Saya emang emosional kok. Ga bisa logis." Ya sudah. Silahkan teruskan emosional sampai suatu saat dia akan terpaksa atau dipaksa untuk introspeksi diri juga.
Kalau kita tidak mau merubah sikap negatif, sebenarnya itu hanya menunda. Suatu hari kita mau tidak mau harus berubah. Dan mungkin akibatnya sudah semakin parah. Seperti orang yang mau berhenti dari narkoba. Kalau menunggu sampai benar-benar kecanduan, semakin berat untuk berubah. Bahkan mungkin terlambat. Tapi kalau masih baru dan segera berhenti menggunakan narkoba, maka akan lebih mudah dilakukan.
Introspeksi diri?
Lakukanlah sekarang. Jangan menunggu kesalahan kita menumpuk.
Introspeksi diri. Apaan sih?
Sadari kesalahan kita, lalu rubah menjadi yang lebih baik. Jangan menghindar. Jangan lari. Cukup mulai dengan kemauan untuk berubah!
"Change! If you run away, you only make it worse!" (Lisa Nuryanti)
Subscribe to:
Posts (Atom)